Ayo tebak gigi di atas itu gigi asli atau palsu?
Kalau ditanyain tentu saja jawabannya adalah palsu. Hehehe.
Suatu hari temanku kedatangan pasien yang giginya patah karena jatuh dari motor, patahnya sampai ke pulpa sehingga gak bisa ditambal dengan tambalan sederhana, harus dilakukan perawatan syaraf, pemasangan pasak dan mahkota tiruan (crown) atau gigi jaket.
Penasaran? Begini kasusnya…
Foto di atas merupakan kondisi gigi sebelum dilakukan tindakan. Terlihat kalau patahnya sampai kehilangan setengah dan sepertiga mahkota gigi dan sudah pasti pulpanya terbuka. Pulpa adalah bagian di dalam gigi yang terdiri dari pembuluh darah dan syaraf, jadi gak bisa asal tambal. Pulpanya harus dirawat dulu dengan perawatan syaraf atau perawatan saluran akar (PSA).
Setelah dilakukan PSA gigi diobservasi sekitar 1 minggu atau lebih jika kondisi gigi masih meragukan. Setelah itu dilakukan pemasangan pasak yang ukurannya sesuai dengan saluran akar.
Tahap selanjutnya adalah membangun kembali inti gigi, lalu dilakukan pembentukan mahkota gigi. Setelah bentuk yang diinginkan tercapai, gigi dicetak, hasil cetakannya dikirim ke Laboratorium untuk pembuatan mahkota gigi tiruan menggunakan bahan metal porcelain, atau bisa juga langsung kita buatkan mahkota gigi tiruan dengan menggunakan bahan sintetis yang tentunya harganya lebih murah, lakukan pemilihan warna gigi yang paling sesuai dengan gigi asli, dan tadaaa… Gigi tampak utuh kembali.
Mahkota gigi disementasi secara permanen, jarang banget ada kasus yang mahkota giginya lepas sendiri. Walau begitu bukan berarti mahkota tiruan atau gigi jaket ini bisa dipakai seumur hidup. Setiap 5–10 tahun mahkota tiruan ini harus dibongkar dan diperbarui soalnya kita gak tau kan bagaimana kondisi gigi di dalam mahkota tiruan tersebut.
Dok, ini pembentukan intinya pakai gic untuk lutting atau pakai gic untuk penambalan biasa?
BalasHapus